Minggu, 26 Desember 2010

Serba-Serbi Tentang Keringat Berlebih (Hyperhidrosis)

Keringat Berlebihan (Hiperhidrosis) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan keringat yang berlebihan.

Keringat berlebihan bisa terjadi di:
- tangan (hiperhidrosis palmaris)
- ketiak (hiperhidrosis aksilaris)
- kaki (hiperhidrosis plantaris).

PENYEBAB

Penyebab yang pasti tidak diketahui, apakah terdapat hiperaktivitas pada rantai sistem saraf simpatis sebagai pengendali pembentukan keringat atau hiperaktivitas pada kelenjar keringatnya sendiri.

Beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat yang berlebihan:

1. Makanan atau minuman tertentu.
Minuman panas dan minuman yang mengandung kafein atau alkohol bisa membuat kita berkeringat. Makanan pedas juga bisa menyebabkan berkeringat.
2. Obat-obatan.
- Beberapa anti-psikosa yang digunakan untuk mengobati kelainan jiwa
- Morfin
- Tiroksin dosis tinggi
- Overdosis obat pereda nyeri (misalnya aspirin dan asetaminofin).
3. Menopause.
Wanita yang memasuki masa menopause bisa mengalami hot flashes, dimana terjadi peningkatan suhu kulit yang disertai dengan keringat dan kegerahan. Hal ini terjadi karena adanya penurunan kadar estrogen.
Beberapa wanita menopause bahkan sering terbangun pada malam hari karena pakaiannya basah oleh keringat.
4. Hipoglikemia.
Kadar gula darah yang rendah sering dijumpai pada penderita diabetes yang mengkonsumsi insulin atau obat anti-diabetes-oral. Gejala awalnya adalah berkeringat, badan gemetaran, lemah, lapar dan mual.
Hipoglikemia juga bisa terjadi setelah makan, terutama pada orang-orang yang telah menjalani pembedahan lambung atau usus.
5. Demam.
Demam terjadi jika suhu tubuh naik sampai diatas batas normal. Demam bisa terjadi pada berbagai jenis infeksi batreri dan virus.
Pada saat suhu tubuh mulai turun kembali, bisa disertai dengan keringat yang berlebihan.
6. Hipertiroidisme.
Kadang kelenjar tiroid menghasilkan sejumlah besar hormon tiroksin. Hal ini bsa menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, gelisah, peningkatan kepekaan terhadap panas dan keringat yang berlebihan.
7. Serangan jantung.
Serangan jantung terjadi jika aliran darah ke otot jantung berkurang. Gejalanya adalah nyeri dada yang menyebar ke bahu, lengan atau punggung, sesak nafas dan keringat berlebihan.
8. Tuberkulosis.
Salah satu gejala tuberkulosis adalah berkeringat di malam hari.
9. Malaria.
Gejala malaria berhubungan dengan siklus hidup parasit penyebabnya. Pada awalnya penderita menggigil, sakit kapala, mual dan muntah; ketika suhu tubuh mulai turun, akan keluar banyak keringat. 


GEJALA

Penderita mengeluarkan keringat yang berlebihan, yang bisa menghambat aktivitasnya sehari-hari.
Hal ini kadang dipicu oleh stres, emosi atau olah raga, tetapi juga bisa terjadi secara spontan.

Pada hiperhidrosis palmaris, tangan penderita lembab dan basah. Hal ini menimbulkan masalah sosial karena setiap mereka bersalaman akan menyebabkan telapak tangan lawannya juga basah.

Pada hiperhidrosis aksilaris, penderita banyak mengeluarkan keringat di ketiaknya sehingga harus sering berganti pakaian.

Pada hiperhidrosis plantaris, keringat yang berlebihan di kaki menyebabkan kaos kaki dan sepatu menjadi lembab dan timbul bau yang tidak sedap (bromhidrosis), karena adanya bakteri atau jamur di kulit yang basah.

Bagian tubuh yang mengalami hiperhidrosis sering berwarna merah muda atau putih kebiruan, dan pada kasus yang lebih parah kulit dapat pecah-pecah dan bersisik, terutama pada kaki.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Untuk menentukan adanya kelainan fungsi kelenjar tiroid atau untuk mengetahui kadar gula darah bisa dilakukan pemeriksaan darah.

PENGOBATAN

Keringat yang berlebihan pada telapak tangan, telapak kaki atau ketiak dapat dikurangi dengan larutan alumunium klorida.
Pada malam hari sebelum tidur, daerah yang terkena dikeringkan terlebih dahulu lalu diolesi dengan larutan aluminium klorida dan ditutup dengan plastik tipis. Keesokan harinya plastik dilepas dan daerah yang terkena dicuci.
Bisa juga digunakan larutan metenamin.

Antiperspiran yang dijual bebas juga bisa mengurangi keringat yang berlebihan.
Antiperspiran bekerja dengan cara menghambat saluran keringat dengan garam aluminium sehingga keringat yang sampai ke permukaan kulit jumlahnya berkurang.

Jika hiperhidrosis tidak dapat diatasi dengan obat yang dijual bebas, biasanya akan diberikan resep drisol.

Untuk kasus yang lebih berat dilakukan pengobatan berikut:
# Iontoforesis.
Dilakukan perangsangan dengan arus listrik pada daerah yang terkena. Dengan cara ini kelenjar keringat dilumpuhkan dan pembentukan keringat akan berkurang selama 6 jam smpai 1 minggu.
# Suntikan Botox (racun Botulinum).
Racun ini mempengaruhi ujung saraf dan menyebabkan berkurangnya pengiriman gelombang saraf ke kelenjar keringat sehingga mengurangi pembentukan keringat.
Biasanya penyuntikan harus dilakukan beberapa kali dan masa efektivitasnya berlaku selama 1-6 bulan.
# Pembedahan.
Jika keringat berlebihan hanya terjadi di ketiak, bisa dilakukan pengangkatan kelenjar keringat di ketiak.
Prosedur lainnya adalah memotong saraf yang membawa pesan dari saraf simpatis ke kelenjar keringat (ETS, endoscopic thoracic sympathectomy, simpatektomi torakalis endoskopik). Setelah prosedur ETS pembentukan keringat di tangan akan terhenti tetapi di bagian tubuh lainnya bisa terjadi peningkatan pembentukan keringat (misalnya di punggung atau di belakang tungkai).

Bagaimana Rasanya Menjadi Penderita Keringat Berlebih? Sharing Pengalamanmu Disini....


Artikel ini khusus tukar pengalaman bagi penderita hiperhidrosis. Yuk isi komentarnya!!! Namun sebelumnya ada baiknya kita baca sekilas tentang keringat berlebih (hyperhidrosis).
=================================================================================
Ada sejumlah orang yang terus berkeringat, padahal suhu udara tidak terlalu panas atau dia tidak habis berlari-lari. Kamu pasti pernah melihatnya. Intinya, keringatnya jauh di atas keringat normal orang rata-rata. Kok bisa ya? Yuk kita simak penjelasan ilmiahnya.
Artikel ilmiah populer ini akan membahas tentang:
1.    Sinonim
2.    Penyebab (Etiologi)
3.    Patofisiologi (Proses Perjalanan Penyakit)
4.    Manifestasi Klinis
5.    Pemeriksaan Penunjang
6.    Penatalaksanaan
7.    Diagnosis Banding
8.    Komplikasi
9.    Pencegahan
10.    Prognosis
11.    Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut
Sinonim
Nama lain untuk hiperhidrosis  antara lain: keringat berlebihan, hyperhidrosis, hyperidrosis, polyhidrosis, excessive sweating.

Penyebab (Etiologi)
Secara umum, penyebab hiperhidrosis dapat tidak diketahui penyebabnya (idiopathic), merupakan kondisi sekunder terhadap penyakit lainnya  gangguan metabolik, demam, penggunaan obat-obat tertentu,
Berbagai referensi juga menyebutkan berbagai penyebab hiperhidrosis antara lain: makanan pedas, minuman (panas/berkafein/beralkohol), overdosis obat (morfin, aspirin), menopause, TBC, malaria, serangan jantung, penyakit tertentu (thyrotoxicosis, hyperthyroidism, hypoglycemia, leukaemia, lymphoma, pheochromocytoma). Spinal cord injury (cedera tulang belakang). Ketidaknormalan sistem saraf yang mengendalikan keringat juga merupakan penyebab hiperhidrosis (Anurogo D, 2008).
Generalized hyperhidrosis dapat merupakan kondisi sekunder dari berbagai kondisi berikut ini:
1.    Penyakit neurologis (berhubungan dengan saraf) atau neoplastik (berhubungan dengan neoplasma)
2.    Gangguan atau proses metabolik (misalnya: thyrotoxicosis, diabetes mellitus, hypoglycemia, gout, pheochromocytoma, menopause)
3.    Demam (febrile illnesses)
4.    Penggunaan obat-obatan
Beberapa obat yang dapat menimbulkan hiperhidrosis misalnya: propranolol, physostigmine, pilocarpine, tricyclic antidepressants, dan serotonin reuptake inhibitors. Khusus untuk efavirenz dapat mencetuskan keringat berlebihan pada malam hari (excessive nocturnal sweating).
5.    Konsumsi alkohol dalam waktu yang lama (chronic alcoholism)
6.    Hodgkin disease atau tuberculosis (pada nocturnal hyperhidrosis).
Untuk localized hyperhidrosis, dapat disebabkan oleh berbagai kondisi berikut ini:
1.    Rangsang pengecapan atau gustatory (berhubungan dengan Frey syndrome, encephalitis, syringomyelia, diabetic neuropathies, herpes zoster parotitis, dan abses parotid)
2.    Eccrine nevus
3.    Eccrine angiomatous hamartoma
4.    Blue rubber-bleb nevus
5.    Tumor glomus
6.    Sindrom POEMS, yaitu:
a.    Peripheral neuropathy,
b.    Organomegaly (pembesaran organ tubuh),
c.    Endocrinopathy (penyakit hormonal),
d.    Monoclonal plasma-proliferative disorder,
e.    Skin changes (perubahan kulit)
7.    Sensasi kaki terbakar (burning feet syndrome)
8.    Pachydermoperiostosis
9.    Pretibial myxedema
Keadaan localized unilateral or segmental hyperhidrosis merupakan kondisi yang jarang dijumpai dan belum diketahui penyebabnya. Kondisi ini biasanya mengenai lengan bawah atau dahi.
Patofisiologi (Proses Perjalanan Penyakit)
Menurut Schwartz RA, et.al., (2009), ada tiga bentuk hyperhidrosis:
1. Dipicu oleh kondisi emosional (emotionally induced)
2. Setempat (localized)
3. Umum (generalized)
Generalized hyperhidrosis dapat disebabkan oleh disregulasi otonom, atau merupakan keadaan sekunder dari gangguan metabolik, febrile illness, atau keganasan.
Bentuk hiperhidrosis setempat (localized hyperhidrosis) merupakan hasil atau akibat dari gangguan yang diikuti regenerasi abnormal saraf-saraf simpatik atau ketidaknormalan setempat di sejumlah atau pada penyebaran kelenjar ekrin (exocrine glands), atau dapat juga berhubungan dengan ketidaknormalan lainnya (biasanya berhubungan dengan pembuluh darah/vaskuler).
Intinya, hiperhidrosis merupakan suatu gangguan kelenjar keringat ekrin yang berhubungan dengan overaktivitas simpatik. Ini bukanlah gangguan generalisata yang melibatkan vascular endothelium.
Manifestasi Klinis
Keringat berlebihan pada (telapak) tangan, ketiak, daerah kemaluan, (telapak) kaki; dapat dipicu oleh stres, emosi, olahraga. Sering ganti pakaian.
Pemeriksaan Penunjang
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis hiperhidrosis dan menyingkirkan berbagai diagnosis banding adalah sebagai berikut ini:
1. Tes fungsi tiroid, untuk menyatakan kemungkinan hipertiroidisme atau tirotoksikosis.
2. Kadar glukosa darah, untuk menyatakan kemungkinan  diabetes mellitus atau hipoglikemia.
3. Pemeriksaan katekolamin urin, untuk menyatakan kemungkinan pheochromocytoma.
4. Kadar asam urat, untuk menyatakan kemungkinan gout.
5. Tes purified protein derivative (PPD) sebagai screening untuk tuberkulosis.
6. Rontgen dada (chest radiography), untuk menyingkirkan kemungkinan tuberkulosis atau penyebab neoplastik.
Penatalaksanaan
Pada prinsipnya ada lima alternatif penatalaksanaan kasus hiperhidrosis, antara lain:
1.    Agen topikal
2.    Agen sistemik
3.    Iontophoresis
4.    Suntikan Botox (Botulinum toxin injections)
5.    Pembedahan
Agen Topikal
Menurut Sato K, et.al. (1989), agen topikal termasuk topical anticholinergics, boric acid, 2-5% tannic acid solutions, resorcinol, potassium permanganate, formaldehyde (yang dapat menyebabkan sensitisasi), glutaraldehyde, dan methenamine.
Drysol (20% aluminum chloride hexahydrate dalam absolute anhydrous ethyl alcohol) umum digunakan sebagai lini pertama agen topikal, dipakai pada malam hari pada kulit yang kering.
Untuk meminimalkan iritasi, sisa obat sebaiknya dicuci saat pasien bangun tidur, lalu daerah tersebut dinetralkan dengan aplikasi topikal baking soda.
Agen Sistemik
Menurut Klaber M, Catterall M. (2000), agen sistemik di antaranya adalah antikolinergik, sedatives dan tranquilizers, indomethacin, dan penghambat saluran kalsium (calcium channel blockers).
Antikolinergik seperti propantheline bromide, glycopyrrolate, oxybutynin, dan benztropine efektif karena neurotransmiter preglandular untuk sekresi keringat adalah asetilkolin (meskipun sistem saraf simpatik merangsang kerja (meng-innervate) kelenjar keringat ekrin.
Penggunaan antikolinergik mungkin tidak begitu menarik karena efek sampingnya seperti: refleks dilatasi pupil (mydriasis), penglihatan kabur (blurry vision), mulut dan mata terasa kering, sulit kencing, dan konstipasi.
Agen sistemik lainnya seperti sedatives dan tranquilizers, indomethacin, dan calcium channel blockers, bermanfaat untuk mengobati palmoplantar hyperhidrosis, yaitu hiperhidrosis di daerah telapak tangan dan telapak kaki.
Iontophoresis
Untuk kasus palmoplantar hyperhidrosis, dosis harian untuk setiap telapak tangan atau telapak kaki selama 30 menit adalah 15-20 mA dengan tap water iontophoresis. Menurut Abell E dan Morgan K (1974), terapi dengan anticholinergic iontophoresis lebih efektif daripada  dengan tap water iontophoresis.
Suntikan Botox
Menurut Fujita M, et.al. (2001), suntikan Botulinum toxin efektif karena efek antikolinergiknya pada neuromuscular junction dan pada postganglionic sympathetic cholinergic nerves di kelenjar keringat.
Pembedahan
Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hiperhidrosis antara lain: sympathectomy, eksisi daerah yang mengalami hiperhdrosis, penggunaan laser 1064-nm Nd-YAG, dan liposuction subkutan.
Sympathectomy merupakan pilihan terakhir di dalam penatalaksanaan hiperhidrosis karena melibatkan tindakan perusakan (surgical destruction) ganglia yang bertanggung jawab atas terjadinya hiperhidrosis (Hsu CP, et.al., 2001).
Ganglia thoracic kedua (T2) dan ketiga (T3) bertanggung jawab untuk palmar hyperhidrosis. Ganglia thoracic keempat (T4) mengendalikan axillary hyperhidrosis. Sedangkan ganglia thoracic pertama (T1) mengontrol facial hyperhidrosis.
Dua pendekatan pembedahan yang dilakukan: pendekatan terbuka dan endoskopik. Pendekatan endoskopik lebih disukai karena proses perbaikan dari komplikasi, surgical scars, dan waktu pembedahan. Sehingga jelaslah bahwa endoscopic thoracic sympathectomy merupakan terapi yang efektif untuk hiperhidrosis.
Diagnosis Banding
Berbagai penyakit yang perlu dipertimbangkan sebagai diagnosis banding hiperhidrosis antara lain:
1.    Burning feet syndrome
2.    Blue Rubber Bleb Nevus Syndrome
3.    Demam (febrile illnesses)
4.    Diabetes mellitus
5.    Eccrine angiomatous hamartoma
6.    Eccrine nevus
7.    Gout
8.    Hipoglikemia
9.    Hodgkin disease
10.    Menopause
11.    Pachydermoperiostosis
12.    Penggunaan alkohol dalam waktu lama (chronic alcoholism)
13.    Penggunaan obat-obatan (misalnya: propranolol, physostigmine, pilocarpine, tricyclic antidepressants, venlafaxine)
14.    Penyakit neoplastik
15.    Penyakit neurologis
16.    Pheochromocytoma
17.    POEMS Syndrome
18.    Pretibial Myxedema
19.    Riley-Day syndrome (familial dysautonomia)
20.    TBC (Tuberculosis)
21.    Tirotoksikosis
22.    Tumor glomus
Komplikasi
Beberapa kasus hiperhidrosis yang berat dapat mengurangi kualitas hidup pasien, misalnya menimbulkan penderitaan psikologis yang mendalam (great emotional distress), malu berinteraksi dengan masyarakat (social embarrassment), dan ketidakmampuan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Berkeringatnya telapak kaki dan tangan (palmoplantar sweating) dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang terkena, yang pada akhirnya memicu gerakan menggosok-gosok.
Hiperhidrosis di ketiak menimbulkan bau tak sedap, menimbulkan rasa malu.
Pencegahan
Bersihkan kulit setiap malam dan pagi. Hindari pakaian dari bahan lycra dan nylon. Lebih baik gunakan emollient (penyejuk, pelembut kulit) dan moisturizer (pelembab kulit) daripada sabun. Pakailah warna yang tidak menampakkan keringat, misal: hitam, putih (Anurogo D, 2008).
Prognosis
Hiperhidrosis sukar diterapi secara efektif. Meskipun demikian, dengan berbagai modalitas terapi yang tersedia sekarang, pasien memiliki banyak pilihan sehingga prognosisnya menjadi lebih baik.

Rabu, 22 Desember 2010

Obati Keringat Berlebih Dengan Anti Perspirant yang Tepat

Keringat itu memang tanda sehat. Tapi kalau berlebih, rasanya tidak enak juga. Berkeringat secara berlebihan ternyata bisa menimbulkan penurunan kepercayaan diri secara drastis. Ini menjadi masalah yang sangat mengganggu. Menurut survey, ternyata ada banyak orang yang mengalami keringat berlebih, atau di dunia medis lebih dikenal dengan sebutan hyperhidrosis. Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di daerah yang beriklim tropis. Sebenarnya berkeringat itu bagus, asal tidak berlebihan atau over dosis, karena berkeringat adalah suatu mekanisme tubuh dalam menyeimbangi suhu tubuh.

Keringat berlebih dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari konsumsi obat-obatan, alkohol, sampai pada penyakit jantung, pernapasan, saraf, infeksi, gangguan hormonal, dan keganasan. Bila salah satu keadaan tersebut ada pada kita, maka hal tersebutlah yang seharusnya diatasi dan keringat berlebih ini hanya merupakan salah satu gejala saja. Bila kita tidak mengalami gangguan kesehatan apapun selain keringat berlebih ini, kemungkinan besar kita mengalami hiperhidrosis idiopatik, yang artinya penyebab terjadinya keringat berlebih pada kita tidak diketahui. 

Mengenai cara mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa kita coba, yaitu dengan modifikasi gaya hidup, obat-obatan, iontoforesis, atau dengan operasi. Cara lain yang dapat kita coba (namun tidak lazim secara medis tapi mungkin dapat membantu) melalui penguasaan emosi (kontrol emosi dan pikiran). Cara yang terakhir ini berdasarkan salah satu mekanisme timbulnya keringat yaitu melalui rangsang emosi. Bila kita dapat memberikan suatu sugesti yang cukup kuat bahwa kita dalam suasana yang tenang dan tidak perlu berkeringat, mungkin produksi keringat kita dapat lebih terkontrol. Tetapi cara ini belum lazim di bidang medis dan belum ada penelitian mengenai hal ini.

Secara medis, cara yang paling ringan dan aman untuk mengatasi masalah keringat berlebih adalah dengan melakukan modifikasi gaya hidup yang meliputi pemilihan pakaian. Tidak dianjurkan untuk mengenakan pakaian ketat, berbahan nylon, polyester, atau wool (kecuali pada suhu dingin), dan juga topi. Selain itu, penggunaan bedak dan produk antiperspirant lainnya seperti deodoran (untuk tubuh dan lipat ketiak). Untuk bagian wajah, mungkin dapat menggunakan bedak bayi (ditaburkan merata dan tipis).

Penggunaan obat baru dianjurkan jika cara pertama tidak berhasil. Obat yang diminum merupakan obat golongan antikolinergik yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang akan merangsang produksi keringat. Namun demikian, dosis yang dibutuhkan seringkali menimbulkan efek samping berupa mulut kering, gangguan penglihatan, sulit berkemih dan buang air besar (konstipasi). 

Iontoforesis adalah pemberian rangsang listrik pada kulit sehingga mengganggu kerja kelenjar keringat. Keterbatasan metode ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk terapi serta efek samping berupa iritasi kulit, rasa kering, sampai penglupasan kulit. 

Injeksi botulinum toxin A (botoxĂ‚®) juga telah dilaporkan mampu mengatasi hiperhidrosis pada daerah ketiak, serta telapak tangan dan kaki. Efek samping yang dapat timbul berupa kelemahan otot sementara. Efektifitas botulinum toxin dapat bertahan selama beberapa bulan dan setelah itu perlu dilakukan injeksi ulangan untuk dapat mempertahankan efek terapi. 

Metode operatif memiliki angka keberhasilan yang tinggi namun tidak lazim dilakukan (kecuali pada keadaan yang sangat parah) karena juga memiliki angka kekambuhan yang tinggi. 


Nah, cara yang paling mudah dan efektif dalam mengatasi keringat berlebih ini adalah dengan menggunakan produk antiperspirant. Antiperspirant bekerja dengan cara menghambat saluran keringat dengan garam aluminium sehingga keringat yang sampai di permukaan kulit jumlahnya berkurang.

Namun tidak semua produk antiperspirant yang benar-benar berkualitas dan mampu menuntaskan masalah keringat berlebih kita. Tapi ada lho satu produk antiperspirant terbaik yang ternyata diakui oleh dokter-dokter amerika skala international sebagai antiperspirant yang sangat baik digunakan oleh penderita hyperhidrosis.



Perkenalkan yaa… MAXIM, adalah salah satu produk Antiperspirant yang sudah dikenal di Amerika, praktis, aman, tidak ada efek samping dan merupakan salah satu produk antiperspirant yang direkomendasikan oleh dokter.Dipakai hanya pada malam hari saja, setiap hari selama satu bulan. Setelah keringat berkurang, cukup dengan pemakaian dua kali dalam seminggu untuk perawatan.

Makanya buat kamu yang mengalami masalah keringat berlebih, coba deh produk yang satu ini. MAXIM adalah salah satu produk antiperspirant yang sudah sangat dikenal di seluruh dunia . Banyak para penderita Hyperhidrosis yang menggunakan MAXIM ini dan terbukti berhasil. 

MAXIM ada 4 macam :
1. MAXIM Roll On (Deodoran untuk di ketiak) @ 29.6 ml
    Harga          :  Rp  300.000,-.




2. MAXIM PLUS (Lotion / telapak tangan, kaki, dan wajah) @ 60  ml
    Harga          :   Rp  420.000,-.


3. MAXIM  SENSITIVE (Lotion u/ kulit sensitif dan anak-anak) @ 30 sachet
    Harga   :   Rp  300.000,-.
Harga sampel  8 sachet : Rp 100.000
Harga sampel 15 sachet : Rp 180.000


4. MAXIM for TRAVELING (Lotion untuk traveling) @ 30 sachet
    Harga   :   Rp  300.000,-.
Harga sampel  8 sachet : Rp 100.000
Harga sampel 15 sachet : Rp 180.000



Harga produk di atas belum termasuk ongkos kirim. Pemesanan dapat dilakukan dengan menghubungi:
SMS ONLY : 089655422247


Kami akan segera mengkonfirmasi daftar pesanan anda beserta ongkos kirim yang berlaku. Anda bisa melakukan transfer dana ke rekening :

No Acc BCA : 119 165 2202
A/n : Sentot Andi Kurniawan


No. Acc Mandiri: 131 000 651 2174
A/n : Restiani Nur Fauzi

Setelah melakukan transfer, silakan menghubungi kami kembali untuk mengkonfirmasi NAMA dan ALAMAT LENGKAP anda. Dan barang akan dikirim paling lambat 1x24 jam setelah transfer masuk ke rekening kami.

STOP KERINGAT BERLEBIH !!!

Kamus Hipertensi

Apa Itu Hipertensi?

Secara sederhana, seseorang dikatakan menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi jika tekanan darah sistolik lebih besar daripada 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih besar daripada 90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Dalam banyak kasus, kedua tekanan itu mengalami kenaikan.

Tekanan darah sistolik (angka atas) adalah tekanan puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan mempompakan darah keluar melalui arteri. Sementara tekanan darah diastolik (angka bawah) diambil ketika tekanan jatuh ke titik terendah saat jantung rileks dan mengisi darah kembali.
Peningkatan tekanan pada hipertensi erat kaitannya dengan tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah lembut (periferal). Meski faktor penyebabnya bermacam-macam, tapi pusatnya adalah ketidakseimbangan sistem renin-angio-tensin, yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.
Hipertensi, yang umumnya berkembang saat umur paruh baya, lebih banyak menyerang pria dan wanita pascamenopause. Sejarah keluarga yang memiliki hipertensi mempertinggi risiko; sama seperti merokok, dislipidemia, diabetes mellitus, kegemukan, pendidikan, dan status sosioekonomi yang rendah.
Anda perlu curiga menderita hipertensi jika secara konsisten tekanan darah menunjuk angka 140/90 mmHg atau lebih. Bagi mereka yang sehat (umur 18 ke atas), tabel di bawah bisa memandu apa yang harus Anda lakukan berdasarkan pemeriksaan tekanan darah awal.
Rekomendasi tersebut sangat tergantung pada pembacaan tekanan darah Anda yang telah lewat, faktor risiko kardiovaskular lainnya, dan adanya penyakit lain. Konsultasi dokter jika perlu.

Sumber : www.angelfire.com

Sekilas Tentang Asma

Asma adalah suatu gejala yang ditimbulkan oleh kelainan saluran nafas yang berupa kepekaan yang meningkat terhadap rangsangan dari lingkungan sebagai pemicu.
Pemicu gejala ini dapat berupa kelelahan pikiran (gangguan emosi), kelelahan jasmani, perubahan lingkungan hidup yang tidak diharapkan (cuaca, kelembaban, temperatur, asap (terutama rokok) dan bau-bauan yang merangsang), infeksi saluran nafas terutama penyakit influenza tertentu, dan reaksi alergi dari bahan yang terhirup atau dimakan.
Tingkat gejala kepekaan saluran nafas ini diawali dari gejala yang ringan (berupa pilek/bersin atau batuk yang sering berulang/kambuh) sampai dengan gejala yang berat berupa serangan asma (kesulitan bernafas). Keadaan ini sebenarnya ditandai adanya latar belakang reaksi alergi.
Timbulnya beberapa tingkatan gejala kepekaan yang terekam/bisa diutarakan oleh penderita biasanya diawali sejak masa kanak. Sekitar 50% gejala akan sembuh dengan sendirinya, walaupun pada suatu saat gejala ini akan muncul lagi pada tingkat gejala yang lebih berat yang sering diberi istilah asma. Sekitar 55-6-% penyakit alergi pernafasan in dapat diturunkan ke anak atau cucu dan sisanya diakibatkan karena adanya polusi lingkungan hidup yang kurang atau masih belum mendapatkan perhatian, karena itu gejala baru muncul setelah dewasa bukan karena merupakan hal yang aneh.
Penyebab
Dasar permasalah pada penyakit asma terletak pada kelainan saluran nafas yang berpa proses reaksi/keradangan (akibat reaksi alergi) yang disebabkan oleh paparan bahan-bahan antara lain:
  • Debu yang ada di dalam rumah yaitu debu yang berasal dari kasur kapuk (terutama yang sudah lama), karpet, sofa, pakaian yang disimpan lama di dalam lemari, langit-langit atap rumah, buku-buku/kertas arsip yang lama, dll.
  • Bahan makanan terutama jenis ikan laut, susu sapi, telur, coklat, kacang-kacangan, dll. (sedang kelompok bahan makann yang mempunyai ciri yang mengiritasi a.l. pedas, dingin, bergetah, rasa manis/asam, asin, dll. bukan penyebab tapi pemicu).
  • Lingkungan hidup antara lain bulu yang berasal dari bahan pertanian (tepung sari, jerami, rumput-rumputan, ampas tebu, dll.), bahan yang berasal dari bulu dan kotoran unggas serta binatang piaraan.
  • Sumber : www.angelfire.com

Kandungan Gizi Kacang Merah

Kacang merah ternyata memiliki kemampuan untuk mengatasi bermacam-macam penyakit, di antaranya mampu mengurangi kerusakan pembuluh darah, mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengurangi konsentrasi gula darah, serta menurunkan resiko kanker usus besar dan kanker payudara.
kandungan gizi pada kacang merah sangat bagus bagi kesehatan tubuh manusia. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pembuluh darah.
Kacang merah memiliki kandungan lemak dan natrium yang sangat rendah, nyaris bebas lemak jenuh, serta bebas kolersterol. Di samping itu, kacang merah juga merupakan sumber serat yang baik. Dalam 100 gram kacang merah kering, dapat menghasilkan 4 gram serat yang terdiri dari serat yang larut air dan serat yang tidak larut air. Serat yang larut air secara nyata mampu menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah.
Untuk mendapatkan khasiat yang sempurna dari kacang merah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mengolahnya. Sehabis direndam, buanglah air rendaman kacang merah. Kemudian rebuslah kacang merah dalam panci tertutup selama 3 menit, dan diamkan selama 2 jam agar airnya mengendap. Gantilah air rendaman itu dengan air yang matang, dan diamkan selama semalam. Esok harinya, kacang merah siap untuk dimasak menjadi makanan yang lezat. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan kemampuan kacang merah untuk memproduksi gas dalam usus yang akan membuat perut terasa kembung. 

Sumber : www.angelfire.com